Disfungsi seksual adalah salah satu masalah seksual yang dapat menggangu keharmonisan hubungan dengan pasangan. Banyak yang menganggap bahwa gangguan ini hanya dialami oleh para pria, namun sebenarnya masalah disfungsi seksual ini bisa terjadi pada pria dan wanita.
Jenis-Jenis Disfungsi Seksual
Disfungsi seksual adalah gangguan yang menyebabkan seseorang tidak mampu melakukan aktivitas seksual atau mendapatkan kepuasan seksual. Kondisi ini dapat dialami laki-laki baik pria dan wanita. Dilansir dari Cleveland Clinic, secara umum disfungsi seksual dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Rendahnya gairah seksual. Ditandai dengan rendahnya keinginan untuk melakukan aktivitas seksual seperti masturbasi atau berhubungan seks.
- Gangguan gairah seksual. Terkadang gairah seksual Anda cukup tinggi, namun Anda dapat mengalami masalah terkait rangsangan. Misalnya, sulit terangsang atau mempertahankan gairah selama aktivitas seksual.
- Gangguan orgasme. Biasanya ditandai dengan kesulitan untuk mencapai orgasme meskipun Anda memiliki gairah dan rangsangan seksual yang cukup. Kondisi lain yang termasuk gangguan orgasme adalah mencapai orgasme terlalu cepat atau terlalu lambat.
- Disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi adalah kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup saat berhubungan seksual.
- Gangguan nyeri akibat berhubungan seksual (dispareunia). Pada wanita, nyeri karena berhubungan seksual umumnya dapat disebabkan oleh kurangnya pelumas atau kurangnya pemanasan sebelum berhubungan seks.
Gangguan seksual dapat dialami siapa saja namun kondisi ini umumnya dialami oleh pria dan wanita yang berusia di atas 40 tahun. Faktor usia dan kondisi kesehatan juga dapat memengaruhi terjadinya disfungsi seksual.
Penyebab Disfungsi Seksual
Faktor Fisik
Disfungsi seksual dapat dipengaruhi oleh kondisi medis seperti kanker, gagal ginjal, sklerosis multipel, penyakit jantung dan masalah pada kandung kemih. Beberapa penggunaan obat-obatan seperti antidepresan, penurun tekanan darah dan obat kemoterapi juga dapat menurunkan kenyamanan Anda dalam berhubungan seksual.
Faktor Hormonal
Perubahan hormon estrogen seperti kondisi menopause, kehamilan atau penggunaan alat kontrasepsi juga memengaruhi jaringan genital dan respon seksual pada wanita. Berkurangnya hormon estrogen memicu penurunan aliran darah ke panggul sehingga menyebabkan berkurangnya respon genital. Akibatnya, Anda akan sulit terangsang dan mencapai orgasme.
Pada pria, rendahnya hormon testosteron atau hormon seks juga dapat menyebabkan gangguan seksual. Hormon testosteron adalah hormon seks yang bertanggung jawab atas dorongan atau gairah seksual.
Masalah Psikologi dan Sosial
Selain faktor kondisi fisik, masalah psikologi juga dapat menyebabkan disfungsi seksual. Stres akibat pekerjaan, gangguan kecemasan, masalah dengan pasangan, depresi, perasaan bersalah dan masalah lain terkait kepercayaan diri atau trauma akibat masalah seksual dapat menjadi pemicu masalah seksual.
Cara Mengatasi Disfungsi Seksual
Apabila masalah disfungsi seksual mulai mengganggu Anda dan pasangan, maka sebaiknya Anda memeriksakan diri untuk mendapat penanganan. Penanganan disfungsi seksual bervariasi, tergantung dari penyebab dan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi disfungsi seksual antara lain:
- Berkomunikasi dengan pasangan. Bicarakan dengan pasangan mengenai apa hal-hal yang Anda sukai dan tidak dalam berhubungan seksual. Komunikasikan dengan pasangan apabila kegiatan seksual yang sedang dilakukan membuat Anda merasa tidak nyaman.
- Menerapkan gaya hidup sehat. Batasi konsumsi alkohol, kurangi merokok, perkaya makanan sehat, rutin olahraga dan istirahat yang cukup dapat membantu Anda mencapai kondisi tubuh prima dan mengatasi masalah disfungsi seksual.
- Menggunakan pelumas. Jika sering merasa nyeri saat berhubungan seksual, Anda dapat menggunakan pelumas yang aman dan sesuai dengan kondisi Anda.
- Terapi hormon estrogen. Pada wanita, terapi hormon estrogen dapat memperbaiki fungsi seksual Anda dengan meningkatkan tonus dan elastisitas vagina, meningkatkan aliran darah vagina serta meningkatkan pelumasan.
- Terapi hormon testosteron. Terapi testosteron pada pria umumnya dilakukan dengan menggunakan suntikan, patch atau gel. Terapi ini dilakukan untuk meningkatkan produksi hormon testosteron yang mengatur gairah seksual.
- Mengonsumsi obat-obatan. Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk memperlancar aliran darah ke area genital. Salah satu obat yang banyak dikonsumsi pria untuk mengatasi disfungsi seksual adalah viagra.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina